Apabila kita menemukan ada orang yang selalu melakukan perbuatan dosa atau maksiat, tapi hidupnya tetap baik-baik saja, rezeki tetap lancar, urusan tetap mudah. Segala aib dan maksiat yang dilakukan tetap tersembunyi, hingga ia masih terus meraih kesuksesan, masih tetap mendapakan kepercayaan dari orang-orang dan atau tetap mendapatkan ketenaran. Sebenarnya orang yang seperti ini, adalah orang yang benar-benar berada dalam kesulitan yang besar dan dalam keadaan yang sangat merugi, karena semua maksiat dan dosa yang dilakukannya, telah membuat hatinya mengeras dan membuat ia menjadi hamba yang lupa bertobat, lupa memohon ampunan kepada Allah dan menganggap remeh dosa-dosanya. Padahal seharusnya orang ini segera bertobat, tobat yang sebenar-benarnya tobat. Karena bisa jadi, semua kemudahan, rezeki yang tetap Allah karuniakan kepadanya, adalah merupakan istidraj, yakni hukuman yang ditangguhkan dan orang tersebut dilupakan untuk bertobat.
- Karena istidraj adalah : mengulur, memberi terus menerus supaya bertambah lupa, tiap berbuat dosa ditambah dengan nikmat dan dilupakan untuk minta ampunan, kemudian dibinasakan.
Rasullulah saw. bersabda :”Apabila kamu melihat bahwa Allah SWT memberikan nikmat kepada hamba-Nya yang selalu berbuat maksiat,
ketahuilah bahwa orang itu telah diistidrajkan oleh Allah SWT.” (Diriwayatkan oleh At Tabrani, Ahmat dan Al Baihaqi)
Namun sebagai manusia biasa, kita hanya bisa sebatas mengajaknya kembali ke jalan Allah serta mendoakan orang tersebut, agar Allah SWT membukakan hatinya, memberikan hidayah padanya untuk bertobat kepada Allah SWT. Karena.hanya Allah lah yang dapat membukakan hati dan pikirannya untuk bertobat, karena hanya Allah lah yang bisa menyadarkannya dari kesalahan dan dosa serta maksiat yang selalu dilakukannya. Dan karena hanya Allah SWT lah yang bisa mengampuni segala dosa-dosa.
http://jalandakwahbersama.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar