6 Rahasia Menggapai Impian dan Keinginan

Impian dan keinginan pada hakikatnya adalah doa. Apa-apa yang membuat bahagia itu juga bagian dari doa. Dan tolong diingat, jika hidup anda penuh kesedihan dan penderitaan itu juga akibat doa anda dimasa lalu.. Nah, 6 Rahasia Menggapai Impian dan Keinginan berikut sebenarnya tentang bagaimana doa kita bisa terkabul.. Check it out

1. Ketahui semua yang anda inginkan/doakan.
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik" (Ali-Imran: 14)

Manusia tentu saja mempunyai hasrat/keinginan yang amat banyak. Itulah kodrat. Ia menginginkan selalu lebih. Ia tidak pernah puas.. Makanya ketahui keinginan anda yang membahagiakan sekaligus keinginan yang bermanfaat saja. Keinginan kepada suatu hal dimana itu semua bisa mendekatkan diri kepada_Nya, inilah yang betul..

Kalau bicara tentang nafsu maka banyak keinginan kita yang maunya kesampaian.Makanya Tuhan memberikan batas-batas mana keinginan yang baik/nafsu mutmainnah dan mana keinginan yang buruk/nafsu lawwamah..

Jangan mentang-mentang keinginannya banyak dan belum terpenuhi/terpuaskan kemudian meminta semuanya, mendoakan semuanya.. Bukan begitu.. Pastikan dengan betul keinginan-keinginan apa yang bermanfaat dan fokus padanya. Amatilah bahwa apa-apa yang anda fokuskan perlahan-lahan akan tumbuh dan berproses. Sedikit demi sedikit akan nampak tanda-tanda bahwa anda akan mendapatkan apa yang diinginkan.

Pernahkah anda menginginkan mempunyai rumah? Dan keinginan anda begitu nyata rasanya dalam hati sehingga ketika melihat rumah orang lain serasa hati anda berkata, "Mudah-mudahan saya punya rumah seperti ini". Doa itu yang dirasa dalam hati, makanya perlahan-lahan akan tumbuh mewujud. Dimulai dari klik nya hati anda ketika melihat rumah yang anda inginkan. Jika anda terus menghidupkan harapan dan doa niscaya rumah idaman akan menjadi milik anda. Begitulah kronologis doa dikabulkan.

2. Pilih salah satu/beberapa yang membahagiakan
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan.......... (QS Al Ghofir 60)

Ada juga hal-hal yang tidak diinginkan baik berupa kebendaan, peristiwa, masa depan dan lain sebagainya. Dalam hal ini kita lebih baik fokus kepada apa yang kita inginkan. Fokus kepada apa yang kita minta dan doakan.. Mengapa? Karena apa-apa yang tidak anda inginkan dan terasa dalam hati penolakannya merupakan doa juga. Makanya hati-hati.. Latih pikiran dan rasa untuk selalu berbahagia dengan membayangkan apa yang anda inginkan saja..

Pernahkah anda berpikir negatif dan merasa tidak enak dan itu terasa jelas dihati, kemudian yang terjadi adalah hal-hal yang tidak enak lebih banyak lagi? Prinsipnya semua jeritan hati adalah doa, apakah itu baik atau buruk.

Keinginan itu doa dan Allah swt mengabulkan doa baik manusia itu menyadari ataupun tidak menyadari. Jika kita fokus terhadap nafsu yang buruk, maka ada saatnya keinginan buruk tersebut akan terpenuhi.. Sebagai akibatnya dosa yang wajib kita tanggung sebagai akibat dari doa kita sendiri..

Selectiflah dengan memilih apa-apa yang membahagiakan hati saja. Yaitu keinginan yang baik-baik saja, yang positif saja yang bermaslahat saja dan membahagiakan batin anda.

Untuk keinginan menyangkut masa depan maka selektiflah dan pilihlah doa anda dengan cermat. Anda ingin apa? Ingin menjadi pemimpin? Ingin menjadi orang sukses dan kaya? Ingin menjadi pebisnis maju? Apapun yang penting menyangkut kegiatan-kegiatan baik yang membahagiakan anda..

Bicara mengenai kebahagiaan, semua orang menginginannya. Tetapi kadang hal yang mudah ini diperumit sendiri. Tidak perlu mencari kebahagiaan karena ia bisa distell sekarang juga dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan.

Jika anda ingin menjadi pemimpin, maka bisa dimulai dengan merasa bahagia karena bisa memimpin diri sendiri, kemudian berbahagialah karena anda memimpin keluarga anda. Sampai pada saatnya anda akan berbahagia dengan memimpin sebuah bangsa..

Jika anda berbahagia jika menjadi orang yang sukses dan kaya dengan berbisnis umpamanya, maka berbisnislah. Berbisnis tidak harus langsung besar, kecil tidak mengapa. Toh anda merasa bahagia.. Berbahagialah dengan usaha kelontong anda karena pada saatnya anda akan berbahagia dengan perusahaan consumer good milik anda.

Apapun aktifitas anda maka pilihlah yang membahagiakan. Bahkan jika pekerjaan anda sekarang tidak membahagiakan, ada baiknya anda mencari pekerjaan lain yang membahagiakan. Buat apa bertahan dipekerjaan yang menyiksa batin anda?? Tidak ada gunanya.. Jika doa anda ingin berbahagia kemudian masih berkeras hati bertahan dipekerjaan anda, maka sejatinya anda tidak berdoa meminta kebahagiaan

3. Yakin
“Dan sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka : “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?”, niscaya mereka akan menjawab : “Semuanya diciptakan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS. Az-Zukhruf : 9)

Yakin akan keinginan anda. Buang segala keraguan dan hal-hal negatif lainnya. Buang pemikiran negatif "saya tidak bisa" menjadi pemikiran positif  "bisa, karena saya berdoa kepada Tuhan Yang Maha Perkasa"

Bagaimanapun masa lalu anda yang negatif yang mempengaruhi pola pikir anda maka lupakanlah. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan. Semua bisa hanya berkata "Kun Fayakun". Ingat pemikiran itu doa, dan pemikiran negatif artinya menginginkan hal-hal negatif terjadi. Lupakanlah dan ganti dengan pemikiran positif.

Hari-hari kita lalui kadangkala dengan hati yang negatif dan penuh dendam. Masalah utama seringkali dikarenakan adanya pergesekan antar sahabat atau kawan. Satu-satunya cara membuat hati kita bahagia adalah dengan memaafkan. Jika anda ada masalah dengan sahabat, maka maafkanlah agar ruang positif semakin terbuka. Lakukan hal-hal yang menyenangkan dan membahagiakan agar hati positif semakin tumbuh

Latihlah rasa yakin akan Kuasa Tuhan. Dia yang mempunyai nama-nama yang baik dalam asmaul husna, maka berdoalah dengan menyebut nama_Nya. Jika anda ingin kaya sebutlah dalam doa "Wahai Dzat Yang Maha Kaya". Jika anda ingin menjadi pribadi yang bijaksana maka berdoalah dengan menyebut "Wahai Dzat Yang Maha Bijaksana" dan seterusnya..

4. Syukur
“barang siapa yang bersyukur atas nikmatKu maka akan Ku tambah nikmat baginya, dan barang siapa yang ingkar terhadap nikmatKu maka sesungguhnya azabKu sangatlah pedih”
(Al Qur’an : Ibrahim ayat 7)

Ucapkan syukur kepada Tuhan akan hari yang membahagiakan pada saat ini. "Alhamdulillahirobbil 'aalamiin". Ucapkan dengan tulus dan jujur jauh didalam relung hati anda. Kepura-puraan justru membuat doa anda semakin jauh.

Realitanya kita jarang sekali bersyukur dalam arti yang benar. Hidup lebih sering kita isi dengan banyak keluhan demi keluhan.. Kita merasa hidup ini tak adil, mereka yang giat beribadah tetap saja hidupnya susah sementara yang banyak maksiat justru bergelimang harta.. Sudahlah lupakan mereka, yang penting kitanya mau bersyukur. Saat kita banyak mengeluh justru ke depan akan semakin banyak lagi yang akan kita keluhkan..

Syukuri yang kecil-kecil dahulu, yang sederhana dahulu. Masih bisa bernafas tanpa bantuan tabung oksigen, masih bisa sarapan enak dan lain-lain.. Cobalah 24 jam hari ini temukan apa-apa yang bisa kita syukuri niscaya akan menemukan banyak hal yang belum kita sukuri. Tak terhitung nikmat Tuhan untuk kita, baik yang dekat maupun yang jauh.. Sukuri hidupmu niscaya limpahan nikmat Ilahi akan ditambah dan terus ditambah..

Ucapkan syukur karena anda telah mengalami hari yang indah, karena anda sudah menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan keluarga. Sungguh hal yang membahagiakan yang patut disyukuri.

Ucapkan syukur karena anda telah berdoa meminta kekayaan kepada Yang Maha Kaya. Syukur karena hari ini satu langkah telah terlewati yakni doa..

Syukur dengan sebuah keyakinan yang penuh bahwa doa anda sedang berproses menuju terkabul. Langkah demi langkah, step by step telah dilalui dengan aktifitas-aktifitas membahagiakan.

Dan yang pasti syukurilah hidupmu, itu adalah berkah Tuhan yang luar biasa..

5. Tawakal
"Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.”(QS. Ath Tholaq: 3)

Tawakallah akan hasil akhir. Pasrahkan semua kepada Yang Menguasai Ilmu. Ialah Tuhan, Allah swt.. Pasrahkan doa anda telah berproses. Tugas kita berdoa kemudian berbahagia dengan doa kita.

Karena kita tidak bisa menggaransi hasil apalagi menjamin masa depan maka langkah terbaik adalah serahkan itu semua kepada Tuhan. Yang penting kita sudah melakukan usaha maksimal, Insya Allah hasilnya juga maksimal..

Tuhan Maha Tahu mana yang terbaik bagi kita sepanjang doa kita untuk kebaikan. Barangkali kita meminta X namun Tuhan memberikan yang sepadan atau bahkan lebih baik yakni Y. Bukan Dia tidak mengabulkan doa tetapi Dia memberikan sesuatu yang jauh lebih baik dari doa kita.

Tawakal itu bukan tanpa usaha, tawakal itu setelah berusaha kemudian memasrahkan segala mekanisme/proses dan hasil kepada Tuhan Semesta Alam. Biarkan Tuhan yang mempersiapkan orang atau situasi untuk kita jalani. Biarkan Tuhan yang mempersiapkan bisnis apa yang akan kita kerjakan. Biarkan Tuhan mempersiapkan cara kaya untuk kita. Tugas kita simple, berdoa kemudian berbahagialah dengan doa kita kemudian menjalani usaha sebatas takdir yang sudah Tuhan persiapkan untuk kita.

Usaha yang bagaimana? Tentu usaha yang maksimal. Jika doa anda kuat ingin berbahagia maka usaha yang dilakukan maksimal. Jika usaha anda lemah artinya doa anda lemah. Maka lakukan usaha maksimal dengan berbahagia karena doa anda serius ingin berbahagia.

6. Cinta
Mengapa anda mau melakukan ke 5 hal diatas?? Mengapa anda menginginkan kekayaan umpamanya dengan cara seperti diatas? Jawabanya jelas
-Karena anda menginginkan keuntungan untuk diri anda sendiri. Artinya anda mencintai diri anda.. Anda menginginkan hidup yang lebih dari cukup makanya anda melakukan langkah-langkah seperti diatas
-Karena keluarga anda, orang tua anda dan sebagainya. Anda menginginkan kebahagiaan untuk keluarga anda, makanya anda bersedia melakukan sebuah pekerjaan walaupun berat..
-Karena Tuhan. Ini yang luar biasa hebat.. Anda mencintai diri sendiri, mencintai sesama itu hal yang wajar dan boleh.. Tetapi jika cinta tersebut anda persembahkan kepada Tuhan YME dalam rangka tunduk kepada_Nya inilah yang hebat. Inilah yang akan memunculkan daya dan kekuatan besar dalam mengarungi hidup. Ia yakin bahwa tidak ada yang mustahil, karena sudah berdoa kepada Sang Pencipta..

So, kerahkan semaksimal mungkin usaha anda dalam rangka ibadah kepada_Nya. Jika kita belum berhasil artinya Tuhan hendak mendidik kita supaya lebih tegar. Kalau sudah sukses dan berhasil maka gunakanlah hasil itu untuk kemaslahatan sesama. Itulah kekuatan diatas kekuatan. Kalau kita dekat dengan Tuhan siapa yang sanggup menahan??

sumber :
 http://www.adhinbusro.com/2013/02/5-rahasia-menggapai-impian-dan-keinginan.html

KAMPUNGKU


Bagi sebagian penduduk Indonesia,Kabupaten Banjarnegara-Jawa Tengah mungkin tidak tahu dimana letak persisnya,karena harus jujur Kabupaten Banjarnegara agak kalah pamor dengan tetangga-tetangga sebelahnya seperti Wonosobo,Purbalingga dan Purwokerto.
Sebagai warga asli yang lahir dan besar di Banjarnegara kadang harus sedih ketika ditanya orang darimana asalnya,ketika menjawab dari Banjarnegara mereka mengerenyitkan dahi,dimana itu Banjarnegara?? Hufftt..kesel banget kalau harus mengatakan Banjarnegara itu terletak di sebelah Barat kabupaten Wonosobo,atau 53 Km timur Purwokerto.

Tapi apapun dan bagaimanapun aku tetap bangga Banjarnegara sebagai tanah kelahiranku,buktinya setiap saat diperantauan,ditengah hiruk pikuk kehidupan di Pulau Dewata kerinduanku untuk pulang dan tinggal di kampung halaman seperti tak tertahankan,kalau saja tidak ingat akan tugas kehidupan dan tanggung jawab kepada keluarga,aku akan lebih memilih untuk menghabiskan waktu,didesaku yang sejuk dan jauh dari kebisingan.
12 Km dari pusat kota Banjarnegara,terletak nama desa tempat aku dilahirkan,namanya desa Wanadadi,ada kebanggaan tersendiri,karena penyanyi legendaris Ebiet G Ade,juga dilahirkan di desa ini.dan kebetulan masih ada hubungan keluarga..he..he. Ngaku-ngaku.

Memang sudah jauh berbeda kehidupan sekarang didesaku,dibanding ketika aku masih kecil dulu,kampung ini sudah mengalami banyak perubahan seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan jaman dan teknologi,ketika aku lahir dulu,desaku belum dialiri listrik,benar-benar masih alami,sepi dan gelap ketika malam tiba.
Penerangan kalau malam hanya mengandalkan lampu petromak atau sentir (lampu teplok),masih ingat kalau menjelang magrib aku punya kewajiban untuk menyalakan lampu petromak,untuk rumah,dan bergiliran dengan teman-teman dikampung menyalakan lampu petromak untuk menerangi langgar (Surau )karena semua anak kampung setelah  selesai Sholat magrib harus ngaji di Langgar.
Langgar panggung dibelakang rumahku selalu penuh dengan anak-anak ketika waktu mengaji tiba,kami semua belajar ngaji dan menghapal Juz Amma,Guru ngajiku dulu namanya Pak Abu Salim,Beliau sudah cukup sepuh ketika itu dan punya penyakit batuk,kalau pas ngajar ngaji beliau terbatuk-batuk,pasti beliau akan marah-marah sambil memukul dadanya karena jengkel,menurut beliau diganggu setan..he..he,padahal penyakit.

Setelah Pak Abu Salim meninggal guru ngajiku berganti yaitu kang Kirman dan Kang Rohmat,masih muda,tapi telaten mengajari kami semua menghafal Juz Amma.
Setelah selesai ngaji dan sholat Isya,baru kami pulang kerumah untuk Belajar pelajaran sekolah,jangan bayangkan kami pulang dan nonton TV waktu itu,karena TV satu-satunya yang bisa kami tonton ada di depan kantor Kawedanan ,oh ya dulu di Banjarnegara ada jabatan dinas namanya Wedana,nama wilayahnya Kawedanan atau distrik,yang membawahi beberapa kecamatan,Wedana adalah jabatan pembantu Bupati,tapi sekarang sudah tidak ada lagi.
Kalau kita mau nonton TV ya nunggu di setel dulu sama orang Kawedanan,waktu Ebiet G Ade pertama kali muncul di TV kita semua berkerumun nonton di kawedanan,bayangkan TV hitam putih 14 Inc di tonton orang satu kampung..he..he,Ebietnya sampai tidak kelihatan.

Tapi Alhamdulillah tahun 1979 kalau tidak salah mulai ada listrik masuk kampung kami,meskipun hanya malam hari nyalanya,tapi lumayan sudah banyak membantu ketika harus belajar,tidak perlu muka harus cemang-cemong karena lampu teplok.
Saat itu juga Proyek besar pembangkit listrik PLN mulai dibangun,sungai Serayu yang melintasi Kabupaten Banjarnegara di bendung dan dijadikan pembangkit Listrik terbesar di Asia Tenggara waktu itu,jadilah Bendungan yang kemudian diberi nama Bendungan Panglima Besar Sudirman,Tokoh pahlawan nasional yang lahir di Banyumas.
Bendungan yang menjadi kebanggaan Kabupaten Banjarnegara,meskipun harus banyak kehilangan penduduknya yang kerena proyek ini beberapa desa harus hilang terendam air,dan memaksa penduduknya untuk pergi,ada yang jadi transmigran atau pindah ketempat lain,dengan bekal uang ganti rugi proyek.
Kami sekeluarga termasuk yang beruntung karena tidak ikut terendam,sehingga sampai hari ini keluargaku masih tinggal di tanah kelahiran sendiri.

Sekarang ini desa Wanandadi sudah terang benderang,Listrik ,Telpone sudah masuk ke kampungku,kemajuan teknologi apapun semua masuk juga ke kampungku,apalagi banyak penduduk yang merantau kemana-mana,anak-anaknya juga banyak yang sekolah dan kuliah di kota besar,sekarang kampungku sudah berubah menjadi kota kecil yang dinamis.
Bisnis juga berputar disini,toko-toko modern juga banyak bermunculan disini,kadang tiap kali pulang kekampung halaman,kangen sekali sama suasana kampung yang dulu lagi,suasana yang benar-benar tenang,banyak pohon dan hamparan sawah yang menguning ketika musim panen tiba.tapi yah..inilah waktu,waktu bisa mengubah semuanya,waktu bisa menyulap suasana,meskipun kadang tidak sesuai dengan harapan kita,tapi bagaimanapun inilah kampungku,tumpah darahku,air nya aku minum dan tanahnya aku pijak.sampai kapanpun aku sangat mencintai tanah ini,dan kelak aku akan berbaring tenang di Kuburan desa yang menjadi tempatku bermain ketika kecil

       Denpasar 26 Februari 2013


AMALAN ENTENG TAPI MASYA ALLAH





Berikut ini ada beberapa amalan enteng tapi masya Allah :

Amalan Enteng Tapi MasyaAllah bag.1
Jangan ampe enggak, baca subhaanallaahi wabihamdih, 100x sehari.Sempetin.
Kalo perlu biasain, bikin daftar absen sendiri. Sebab yang enteng ini, kalo ga ada hidayah Allah, taufiq dari Allah, bisa-bisa lewat kita gak ngerjain.
Kalo kita baca ini : Subhaanallaahi wabihamdih (Maha Suci Allah, dan Segala Puji Bagi-Nya) 100x, dosa kita dihapus sehapus-hapusnya. MasyaaAllah kan?...
Sedangkan yang bikin kita diantaranya, jadi sulit rezeki, susah hidup, banyak bala, banyak masalah, penyakitan, miskin, adalah dosa.
Yaaah, walaupun ada juga orang yang diuji dengan semua itu, namun rasanya orang sekarang, banyak yang sebab dosa jadi pada susah, sulit, menderita.
Maka, baca bacaan ini efektif sekali.

AmalanEntengTapiMasyaaAllah bag.2
Laa hawla walaa quwwata illaa billaah
Baca ini wirid. Sehari 100x dah atau 300x, anti galau he hehe, anti susah.
Hajat juga gampang kekabulnya.
Seorang bapak, ketemu saya sambil berkaca-kaca matanya. Beliau mengaku sebel sekali ngeliat anaknya yang ga kunjung bekerja, padahal udah lulus lama.
Pas denger saya bilang tentang wirid “laa hawla walaa quwwata illaa billaah ini, beliau baca sepenuh hati sepenuh harap. 100-300x, kemudian beliau berdoa. Ga sampe 2 pekanan, kalo ga salah, di istiqomahin, anaknya bekerja. Dan beliau berpesan ke anaknya, jangan ampe ditinggal.
Buat kawan-kawan KuliahOnline, baik peserta lama maupun yang akan daftar besok-besok ini, bener-bener jangan ditinggal ini wirid.
Nama lain wirid ini : Hawqolah.
Melambangkan ketidak berdayaan di hadapan Allah. Bagus untuk nenangin pikiran, perasaan, kepenatan.
Selamat mencoba yaaa, disiplinin loh, jangan sekali kali doang bacanya.

AmalanEntengTapiMasyaaAllah bag.3
Ucapan astaghfirullah, juga merupakan amalan enteng, mestinya. Tapi emang kalo ga ada kehendak Allah, repot kita. Bisa jadi kita ini ga dikehendaki Allah buat baca istighfar. Sebab kalo udah istighfar, ya diampuni. Sebanyak apapun dosa kita.
Namun ya begitu, segitu entengnya, bisa-bisa kita ga boleh baca sama Allah, sebab ga dikehendaki. Na’uudzubillaah dah, jangan sampe begitu.
Makanya, biasain baca. Sekurang-kurangnya 70 apa 100x gitu sehari.

AmalanEntengTapiMasyaaAllah bag.4
Amalan yang ke-4 yang enteng dibaca, yakni shalawat. Ga maen-maen juga balasannya, fadhilahnya, keutamaannya.
Banyak banget saya kupas atas izin Allah tentang shalawat ini.
Shalawat ini amalan Allah dan para Malaikat. Ya, Allah dan paraMalaikat, bershalawat kepada Nabi Muhammad.
MasyaaAllah kan? Luar biasa. Kalo kita mau sukses, nyontoh yang dilakukan orang-orang sukses.
Nah ini, lebih daripada amalan orang sukses.
Ini amalannya Allah dan para Malaikat-Nya. Ga tanggung-tanggung kan?
Amalin dah. Shalawat juga sekurang-kurangnya 100x. jangan pelit-pelit.
Shalawat yang paling ringan : Allaahumma shallii ‘alaa Sayyidinaa Muhammad wa ‘alaa aali Sayyidinaa Muhammad.
Disiplin juga ngamalinnya.
Buat peserta Kuliah Online yang baru, dan yang akan daftar, pembahasan panjang kali lebar ada disebar di semua kanal tentang shalawat ini.
Semoga bisa semakin cinta sama amalan shalawat ini. Aamiin. <iframe

KISAH QARUN

Qarun adalah kaum Nabi Musa, berkebangsaan Israel, dan bukan berasal dari suku Qibthi (Gypsy, bangsa Mesir). Allah mengutus Musa kepadanya seperti diutusnya Musa kepada Fir'aun dan Haman. Allah telah mengaruniai Qarun harta yang sangat banyak dan perbendaharaan yang melimpah ruah yang banyak memenuhi lemari simpanan. Perbendaharaan harta dan lemari-lemari ini sangat berat untuk diangkat karena beratnya isi kekayaan Qarun. Walaupun diangkat oleh beberapa orang lelaki kuat dan kekar pun, mereka masih kewalahan.

Qarun mempergunakan harta ini dalam kesesatan, kezaliman dan permusuhan serta membuatnya sombong. Hal ini merupakan musibah dan bencana bagi kaum kafir dan lemah di kalangan Bani Israil.Dalam memandang Qarun dan harta kekayaannya, Bani Israil terbagi atas dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok orang yang beriman kepada Allah dan lebih mengutmakan apa yang ada di sisi-Nya. Karena itu mereka tidak terpedaya oleh harta Qarun dan tidak berangan-angan ingin memilikinya. Bahkan mereka memprotes kesombongan, kesesatan dan kerusakannya serta berharap agar ia menafkahkan hartanya di jalan Allah dan memberikan kontribusi kepada hamba-hamba Allah yang lain.Adapun kelompok kedua adalah yang terpukau dan tertipu oleh harta Qarun karena mereka telah kehilangan tolok ukur nilai, landasan dan fondasi yang dapat digunakan untuk menilai Qarun dan hartanya. Mereka menganggap bahwa kekayaan Qarun merupakan bukti keridhaan dan kecintaan Allah kepadanya. Maka mereka berangan-angan ingin bernasib seperti itu.

Qarun mabuk dan terlena oleh melimpahnya darta dan kekayaan. Semua itu membuatnya buta dari kebenaran dan tuli dari nasihat-nasihat orang mukmin. Ketika mereka meminta Qarun untuk bersyukur kepada Allah atas sedala nikmat harta kekayaan dan memintanya untuk memanfaatkan hartanya dalam hal yang bermanfaat,kabaikan dan hal yang halal karena semua itu adalah harta Allah, ia justru menolak seraya mengatakan "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku"

Suatu hari, keluarlah ia kepada kaumnya dengan kemegahan dan rasa bangga, sombong dan congkaknya. Maka hancurlah hati orang fakir dan silaulah penglihatan mereka seraya berkata, "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa diberikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar."Akan tetapi orang-orang mukmin yang dianugerahi ilmu menasihati orang-orang yang tertipu seraya berkata, "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh…."

Berlakulah sunnatullah atasnya dan murka Allah menimpanya. Hartanya menyebabkan Allah murka, menyebabkan dia hancur, dan datangnya siksa Allah. Maka Allah membenamkan harta dan rumahnya kedalam bumi, kemudian terbelah dan mengangalah bumi, maka tenggelamlah ia beserta harta yang dimilikinya dengan disaksikan oleh orang-orang Bani Israil. Tidak seorangpun yang dapat menolong dan menahannya dari bencana itu, tidak bermanfaat harta kekayaan dan perbendaharannya.

Tatkala Bani Israil melihat bencana yang menimpa Qarun dan hartanya, bertambahlah keimanan orang-orang yang beriman dan sabar. Adapaun mereka yang telah tertipu dan pernah berangan-angan seperti Qarun, akhirnya mengetahui hakikat yang sebenarnya dan terbukalah tabir, lalu mereka memuji Allah karena tidak mengalami nasib seperti Qarun. Mereka berkata, "Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa saja yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)."

PENYEBUTAN QARUN DALAM QURAN

Nama Qarun diulang sebanyak empat kali dalam Al-Quran, dua kali dalam surah al-Qashash, satu kali dalam surah al-`Ankabut, dan satu kali dalam surah al-Mu'min.Penyebutan dalam surah al-`Ankabut pada pembahasan singkat tentang pendustaan oleh tiga orang oknum thagut, yaitu Qarun,Fir'aun, dan Haman, lalu Allah menghancurkan mereka.

"Dan (juga) Qarun, Fir'aun dan Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi, mereka berlaku sombong di (muka) bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang luput (dari kehancuran itu).

Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka diantara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu, kerikil dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan diantara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan diantara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri." (al-`Ankabut: 39-40)

Penyebutan dalam surah al-Mu'min (Ghafir) pada kisah pengutusan Musa a.s. kepada tiga orang thagut yang mendustakannya."Dan sesungguhnya telah Kami utus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata, kepada Fir'aun, Haman, dan Qarun, maka mereka berkata, `(Ia) adalah seorang ahli sihir yang pendusta.'" (al-Mu'min:23-24)

IBUKU PURWATI

Entah kenapa akhir-akhir ini aku begitu sering teringat Almarhum Ibuku,padahal sampai hari ini sudah hampir 30 tahun beliau pergi meninggalkan kami semua,
saat itu aku baru tamat SMP,dan adik-adikku masih kecil-kecil semua,bahkan adikku yang bungsu Dewi baru berumur 3 tahun saat ibukku meninggal.

Dini hari 1 hari menjelang Lebaran Tahun 1983,Ibuku menyerah melawan penyakitnya,penyakit Liver dan gagal ginjal membuat ibuku harus menghadap Allah ketika umat Muslim sedang bersiap-siap merayakan hari kemenangan,tak terkirakan kesedihan kami waktu itu.
Air mata saja tidak cukup untuk menggambarkan rasa duka cita kami,rasanya terlalu berat yang harus kami tanggung,kehilangan sosok seorang Ibu yang luar biasa buat kami anak-anaknya,seorang Ibu yang sangat bijaksana,seorang Ibu yang mau bekerja keras untuk kebahagiaan kami anak-anaknya.

Ibuku sangat keras mendidik kami anak-anaknya,keras tapi penuh kasih sayang,apapun yang kami minta saat itu selalu Ibu turuti,dalam segala hal ibu selalu berusaha untuk menyenangkan kami semua,mengenai makanan misalnya,Ibu tahu persis semua kesukaan kami semua anak-anaknya.
Setiap pulang sekolah pasti sudah tersedia masakan kesukaan kami masing-masing,Ibuku juga mendidik agar kami menjadi anak yang tidak malas,setiap bangun pagi sehabis Sholat Subuh kami semua harus bekerja membersihkan rumah,menyapu,mengepel lantai,membersihkan perabot rumah,kaca jendela dll,semua anaknya harus mau melakukan itu semua.

Hampir tiap akhir bulan pasti Ibu dan Ayah kami mengajak kami berdarma wisata ketempat-tempat yang menyenangkan buat kami,ke pantai,ke Museum dll.Ibu selalu pengin anak-anaknya senang.

Tapi pada akhirnya kami semua harus menerima kenyataan,Ibuku harus menghadap Sang Khalik,sakit selama hampir 3 Bulan,ibukku seperti menunggu waktu dipanggil Allah pada hari yang penuh Magfirah,hari yang kata Allah semua dosa akan diampuni.
Ada rasa lega tersendiri ketika Ibuku meninggal dalam keadaan suci,Insya Allah semua dosanya telah diampuni lewat sakit yang panjang dan dihari pengampunan,seperti yang pernah saya dengar dari seorang Kyai,bahwa orang yang meninggal karena sakit pada Bulan Ramadhan,maka tidak ada pertanyaan Kubur dan siksa Kubur,mudah-mudahan benar adanya dan ibu mendapat tempat yang mulia disisi Allah Swt.

Ibukku adalah anak tunggal,jadi meninggalnya Ibu membuat kakek dan nenekku benar-benar kehilangan,kesedihan mereka mungkin melebihi kami.karena kakekku saking sedihnya sampai ngomong bahwa tidak lama lagi akan menyusul Ibuku,dan itu terbukti,10 bulan kemudian Kakek menyusul Ibu menhadap Allah Swt,semoga amal ibadahnya diterima disi Allah Swt.
Kenangan dan kasih sayang Ibuku tidak pernah tergantikan,sampai hari ini,meskipun 1 tahun kemudian kami mendapat Ibu baru,karena ayahku menikah lagi,

Sekarang ini kami hanya bisa mengenang dan mengirim doa setiap saat,kepada anak-anakku juga selalu aku ceritakan tentang eyang Uti nya Almarhum semua kebaikan-kebaikannya,hingga anak-anakku meskipun tidak pernah bertemu langsung dengan neneknya tetap bangga karena menjadi cucu dari Eyang Uti Purwati,yang selama hidupnya selalu baik kepada semua orang,Bu,beristirahatlah dengan tenang,kami semua anak dan cucu-cucumu sangat mencintai Ibu.

( Tulisan ini mungkin tidak berguna bagi orang lain,tapi sekedar kenangan buat orang-orang yang sangat kami cintai,dan telah lebih dulu menghadap Allah)

Denpasar 22 Februari 2013








Bersama Orang Tua Menuju Surga


Ustadz Abu Minhal
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ ۚ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apayang dikerjakannya. [ath-Thûr/52:21]
PENJELASAN AYAT
Kenikmatan Ahli Jannah, Hidup Bersama Anak-Anak Mereka
Ayat di atas berbicara tentang salah satu kenikmatan sangat menyenangkan, yang diraih oleh penghuni surga (ahlul-jannah). Karunia yang tidak hanya direguk oleh para wali-Nya di surga. Yakni hidup bersama-sama dengan keturunan mereka, meskipun amalan shalih anak keturunan mereka tidak sepadan dengan orang tuanya baik dalam hal kualitas maupun kuantitas.
Dengan ini, pandangan orang tua tersebut menjadi sejuk damai, kebahagiaan mereka kian tak terkira, dan kegembiraan pun semakin sempurna. Suasana menyenangkan ini lantaran Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyatukannya kembali dengan anak keturunan mereka. Itu merupakan takrimah (penghargaan), ganjaran dan tambahan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala . [1]
Sungguh, benar-benar sebuah kenikmatan yang membahagiakan, manakala orang tua berjumpa kembali dengan anak-anaknya. Suatu kenikmatan yang sangat besar. Kemurahan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sangat luas. Namun, persyaratan yang harus ada, yaitu anak-anak mereka juga beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya, sebagaimana tercantum secara jelas dalam ayat.
Perhatikan keterangan Imam Ibnu Katsir rahimahullah tentang ayat di atas berikut ini.
Beliau berkata: “Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan mengenai keutamaan, kemurahan, kenikmatan dan kelembutan-Nya, serta curahan kebaikan-Nya kepada makhluk. Bahwa kaum mukminin, bila keturunan mereka mengikuti dalam keimanan (sebagaimana keimanan orang tua mereka), niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menempatkan anak-anak yang beriman ini ke derajat orang tua mereka, kendatipun amalan-amalan shalih mereka (anak-anak yang beriman) itu tidak sebanding dengan amalan para orang tuanya itu. Supaya pandangan para orang tua menjadi damai sejuk dengan kebersamaan anak-anaknya di tempat yang sama. Lantas, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatukan mereka dalam kondisi terbaik. Anak yang kurang amalannya terangkat oleh orang tuanya yang sempurna amalannya. Hal ini tidak mengurangi sedikit pun amalan dan derajatnya, meskipun mereka berdua akhirnya berada di tempat yang sama.[2]
Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ
(dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka).
Imam al-Qurthubi rahimahullah menjelaskan: Kami tidak mengurangi pahala amalan anak-anak lantaran sedikitnya amalan mereka. Dan pula, tidak mengurangi pahala para orang tua sedikit pun, meskipun menempatkan keturunan mereka bersama dengan orang tua mereka (yang berada di derajat yang lebih tinggi, Pen.).[3]
Atau dengan pengertian lain, seperti diungkapkan oleh Imam ath-Thabari: Kami tidak mengurangi ganjaran kebaikan mereka sedikit pun dengan mengambilnya dari mereka (para orang tua) untuk kemudian Kami tambahkan bagi anak-anak mereka yang Kami tempatkan bersama mereka. Akan tetapi, Kami beri mereka pahala dengan penuh, dan (lantas) Kami susulkan anak-anak mereka ke tempat-tempat mereka (para orang tua) atas kemurahan Kami bagi mereka.[4]
Demikianlah, kemurahan dan keutamaan yang diraih anak-anak melalui keberkahan amalan para orang tua. Adapun keutamaan dan kemurahan yang dilimpahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada para orang tua melalui doa anak-anaknya, tertuang pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِيْ الْجَنَّةِ فَيَقُوْلُ : يَا رَبِّ أَنىَّ لِيْ هَذِهِ ؟ فَيَقُوْلُ : بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
“Sungguh, Allah benar-benar mengangkat derajat seorang hamba-Nya yang shalih di surga,” maka ia pun bertanya: “Wahai Rabbku, bagaimana ini bisa terjadi?” Allah menjawab: “Berkat istighfar anakmu bagi dirimu”.[5]
Hadits ini diperkuat oleh hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dalam Shahîh Muslim:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Ketika seorang manusia meninggal, maka putuslah amalannya darinya kecuali dari tiga hal, (yaitu) sedekah (amal) jariyah, atau ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shalih yang mendoakannya.
Setiap Manusia Terikat Oleh Amalannya
Firman Allah:
كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
(tiap-tiap manusia terikat dengan apayang dikerjakannya), mengandung pemberitahuan mengenai keadilan Allah. Bahwa pada hari kiamat kelak, setiap jiwa akan terikat dengan amalnya. Akan mendapat pembalasan berdasarkan amalnya itu. Kalau amalnya baik, maka balasannya baik pula. Sebaliknya, bila amalannya buruk, maka akibat balasan yang diterimanya pun buruk.
Hanya saja, Allah Subhanahu wa Ta’ala melimpahkan kemurahan-Nya kepada para orang tua, yaitu dengan bentuk mengangkat derajat keturunan-keturunan mereka ke tingkatan mereka sebagai wujud curahan kebaikan dari-Nya, tanpa adanya amalan dilakukan oleh anak keturunannya itu.[6]
Imam al-Qurthubi membawakan beberapa pengertian ayat ini dari keterangan para ulama. Yang pertama, ayat ini berbicara tentang penghuni neraka.
Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhuma berkata:
Para penghuni neraka Jahannam terkungkung oleh amalan (buruk) mereka. Sementara itu, para penghuni surga menuju kenikmatan. Hal ini serupa kandungan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ إِلَّا أَصْحَابَ الْيَمِينِ فِي جَنَّاتٍ يَتَسَاءَلُونَ عَنِ الْمُجْرِمِينَ
Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, kecuali golongan kanan, berada di dalam surga, mereka tanya-menanya, tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa. [al-Muddatstsir/74:38-41].
Kandungan ayat ini juga bersifat umum, berlaku bagi setiap manusia. Yang ia terikat dengan tindak-tanduknya. Ia tidak dikenai pengurangan pahala dari amalan baiknya. Adapun bertambahnya pahala, ialah karena kemurahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala .
Menurut penjelasan lainnya, pengertian ayat ini dimaksudkan kepada anak keturunan yang tidak beriman. Sehingga, lantaran tak beriman, maka anak-anak keturunannya itu tidak bisa mencapai derajat seperti yang diraih oleh orang tua mereka yang beriman, dan akan tetap terkungkung oleh kekufurannya.[7]
Berbeda dengan keterangan-keterangan di atas, Syaikh as-Sa’di berpendapat, penggalan ayat ini ditujukan untuk menghilangkan prasangka bahwa anak-anak penghuni neraka (ahlun-nar) pun mengalami hal serupa. Yaitu akan berada di tempat yang sama dengan orang tua mereka. Lantas Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan bahwa keadaannya tidak demikian. Dalam masalah ini, tidaklah sama kondisi antara surga dan neraka. Neraka adalah tempat penegakan keadilan. Sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mengadzab seseorang kecuali dengan perbuatan dosanya. Seseorang juga tidak memikul dosa orang lain.[8]
PELAJARAN DARI AYAT
1. Besarnya keutamaan dan kemurahan Allah kepada para hamba-Nya, kaum mukminin.
2. Penetapan adanya hari Pembalasan dan Kebangkitan.
3. Keutamaan iman dan kemuliaan para ahlinya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menyebabkan anak keturunannya yang memiliki amalan sedikit dapat dipersatukan dengan para orang tua mereka yang memiliki banyak amal shalih.
4. Penetapan kaidah, setiap manusia akan tergantung dengan amal perbuatannya di akhirat kelak. Wallahu a’lam
Marâji`:
1. Aisarut-Tafâsîr, Abu Bakar Jâbir al-Jazâiri, Maktabah ‘Ulum wal-Hikam, Madinah.
2. Al-Jâmi li Ahkâmil-Qur`ân (Tafsir al-Qurthubi), Abu ‘Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Anshâri al-Qurthubi, Tahqîq: ‘Abdur-Razzâq al-Mahdi, Dârul-Kitâbil-’Arabi, Cetakan IV, Tahun 1422 H – 2001 M.
3. Jâmi’ul-Bayân ‘an Ta`wil Ay Al-Qur`ân, Abu Ja’far Muhammad bin Jarir ath-Thabari, Dar Ibnu Hazm, Cetakan I, Tahun 1423 H – 2002 M.
4. Kutub wa Rasâ`il, Min Kunûzil Qur`anil Kariim, ‘Abdul-Muhsin al-Abbâd al-Badr.
5. Tafsîrul-Qur`ânil-’Azhîm, al-Hafizh Abul-Fida Isma’îl bin ‘Umar bin Katsîr al-Qurasyi, Dârul Hadîts Kairo 1426H-2005M.
6. Taisîrul-Karîmir-Rahmân, ‘Allâmah Syaikh Abdur-Rahmân bin Nâshir as-Sa’di, Dârul-Mughni, Riyadh, Cet. I, Th. 1419 H – 1999 M.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 05/Tahun XII/Sya'ban 1429/2008M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196] Almanhaj

Bolehkah-meletakkan-mushaf-Alquran-di-lantai


Pertanyaan: Assalamu ‘alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Ada sebagian orang yang meletakkan mushaf Al Qur’an di lantai, baik saat dibaca ataupun tidak. Ada yang menganggap terlarangnya meletakkan mushaf Al Qur’an di lantai, karena dia harus di tempat yang tinggi dengan dalil Al Qur’an, surat Abasa, ayat 14, “Yang ditinggikan dan disucikan.” Mohon penjelasannya. Jazakallahu khairan katsira (semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan yang banyak).

Jawaban:Pertanyaan: Assalamu ‘alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Ada sebagian orang yang meletakkan mushaf Al Qur’an di lantai, baik saat dibaca ataupun tidak. Ada yang menganggap terlarangnya meletakkan mushaf Al Qur’an di lantai, karena dia harus di tempat yang tinggi dengan dalil Al Qur’an, surat Abasa, ayat 14, “Yang ditinggikan dan disucikan.” Mohon penjelasannya. Jazakallahu khairan katsira (semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan yang banyak).

Jawaban:

Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh.

Bismillah. Sebagian ulama mengharamkan tindakan meletakkan mushaf Al Qur’an di lantai. Muhammad bin Sulaiman Al-Bajirami (salah satu ulama Mazhab Syafi’iyah) mengatakan, “Haram hukumnya meletakkan mushaf di lantai, namun harus diangkat, meskipun hanya sedikit.” (Tuhfah Al-Habib Syarh Al-Khatib, 3:322)

Akan tetapi, jika tidak terdapat tempat yang lebih tinggi dari lantai untuk meletakkan Al Qur’an, sementara jika dibawa terus akan menyulitkan kita dalam melakukan kegiatan yang lain, maka mushaf tersebut boleh diletakkan di lantai, dengan syarat: lantainya harus suci.

Allahu a’lam


Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh.

Bismillah. Sebagian ulama mengharamkan tindakan meletakkan mushaf Al Qur’an di lantai. Muhammad bin Sulaiman Al-Bajirami (salah satu ulama Mazhab Syafi’iyah) mengatakan, “Haram hukumnya meletakkan mushaf di lantai, namun harus diangkat, meskipun hanya sedikit.” (Tuhfah Al-Habib Syarh Al-Khatib, 3:322)

Akan tetapi, jika tidak terdapat tempat yang lebih tinggi dari lantai untuk meletakkan Al Qur’an, sementara jika dibawa terus akan menyulitkan kita dalam melakukan kegiatan yang lain, maka mushaf tersebut boleh diletakkan di lantai, dengan syarat: lantainya harus suci.

Allahu a’lam

[Dijawab oleh Tim Dakwah Konsultasi Syariah. Http://konsultasisyariah.com]
 Sumber: http://ibnuabbaskendari.wordpress.com

DEFINISI AL-QUR'AN


Bahasa Qara’a mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun dan qiraah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dgn yg lain dalam satu ucapan yg tersusun rapi. Quran pada mulanya seperti qiraah yaitu masdar dari kata qara’a qiraatan quranan. Allah SWT berfirman yg artinya Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya dan membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. Kata qur’anah pada ayat di atas berarti qiraatuhu {bacaannya/cara membacanya}. Jadi kata itu adl masdar menurut wazan fu’lan dgn vokal u seperti ghufran dan syukran. Kita dapat mengatakan qara’tuhu quran qiraatan wa quranan artinya sama saja. Di sini maqru’ {apa yg dibaca} diberi nama quran yakni penamaan maf’ul dgn masdar.

Quran dikhususkan sebagai nama bagi kitab yg diturunkan kepada Muhammad saw. sehingga Quran menjadi nama khas bagi kitab itu sebagai nama diri. Secara gabungan kata itu dipakai utk nama Quran secara keseluruhan begitu juga utk penamaan ayat-ayatnya. Maka jika kita mendengar orang membaca ayat Quran kita boleh mengatakan bahwa ia sedang membaca Alquran.

"Dan apabila dibacakan Quran maka dengarlah dan perhatikanlah .. {Al-A’raaf 204}."

Sebagian ulama menyebutkan bahwa penamaan kitab ini dgn nama Alquran di antara kitab-kitab Allah itu krn kitab ini mencakup inti dari kitab-kitab-Nya bahkan mencakup inti dari semua ilmu. Hal itu diisyaratkan dalam firman-Nya yg artinya Dan Kami turunkan kepadamu al-kitab sebagai penjelasan bagi segala sesuatu. .

Tiada Kami alpakan sesuatu pun di dalam al-kitab ini . {Al-An’am 38}.

Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur’an sebagai berikut: “Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.

Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur’an sebagai berikut: “Al-Qur’an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas”

Dengan definisi tersebut di atas , firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an.

Sebagian ulama berpendapat bahwa kata Quran itu pada mulanya tidak berhamzah sebagai kata jadian. Mungkin krn ia dijadikan sebagai suatu nama bagi kalam yg diturunkan kepada Nabi saw. dan bukannya kata jadian dari qaraa atau mungkin juga krn ia berasal dari kata qarana asy-syai’ bi asy-syai’ yg berarti memperhubungkan sesuatu dgn yg lain atau juga berasal dari kata qaraain krn ayat-ayatnya satu dgn yg lain saling menyerupai. Dengan demikian huruf nun itu asli. Namun pendapat ini masih diragukan yg benar adl pendapat yg pertama.

Secara Istilah Quran memang sukar diberi batasan-batasan dgn definisi-definisi logika yg mengelompokkan segala jenis bagian-bagian serta ketentuan-ketentuannya yg khusus mempunyai genus differentia dan propium sehingga definisi Quran memiliki batasan yg benar-benar kongkret. Yg kongkret adl menghadirkannya dalam pikiran atau dalam realita misalnya kita menunjuk sebagai Quran kepada yg tertulis dalam mushaf atau terbaca dgn lisan. Untuk itu kita katakan Quran adl apa yg ada di antara dua buku atau kita katakan juga Alquran adl bismillaahir rahmaanir rahiim alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin minal jinnati wannaas.

Para ulama menyebutkan definisi Alquran yg mendekati maknanya dgn membedakan dari yg lain dgn menyebutkan bahwa Alquran adl kalam atau firman Allah yg diturunkan kepada Muhammad saw. yg pembacaannya merupakan ibadah. Dalam definisi kalam merupakan kelompok jenis yg meliputi segala kalam. Dan dgn menggabungkannya kepada Allah berarti tidak termasuk semua kalam manusia jin dan malaikat.

Dan dgn kata-kata yg diturunkan maka tidak termasuk kalam Allah yg sudah khusus bagi milik-Nya.

Katakanlah ‘Sekiranya lautan menjadi tinta utk menuliskan firman Rabku akan habislah lautan sebelum firman Rabku habis ditulis sekalipun Kami berikan tambahannya sebanyak itu pula. Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan menjadi tinta ditambahkan sesudahnya tujuh lautan lagi niscaya kalam Allah tidak akan habis-habisnya.Dan membatasi apa yg diturunkan itu hanya kepada Muhammad saw. tidak termasuk apa yg diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya seperti Taurat Injil dll.

Adapun yg pembacaannya merupakan suatu ibadah mengecualikan hadis-hadis ahad dan hadis-hadis qudsi-bila kita berpendapat bahwa yg diturunkan Allah itu kata-katanya-sebab kata-kata pembacaannya sebagai ibadah artinya perintah utk membacanya di dalam salat dan lainnya sebagai suatu ibadah sedangkan qiraat ahad dan hadis-hadis qudsi tidak demikian halnya.
Surat, ayat dan ruku’

Al-Qur’an terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surah (surat). Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat adalah surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-‘As,r. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub bagian lagi yang disebut ruku’ yang membahas tema atau topik tertentu.
Surat Makkiyah dan Madaniyah

Menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-surat Makkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berdasarkan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah. Surat yang turun di Makkah pada umumnya suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang turun di Madinah pada umumnya suratnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan lainnya (syari’ah). Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih tepat, sebab ada surat Madaniyah yang turun di Mekkah.[rujukan?]

Juz dan manzil

Dalam skema pembagian lain, Al-Qur’an juga terbagi menjadi 30 bagian dengan panjang sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini untuk memudahkan mereka yang ingin menuntaskan bacaan Al-Qur’an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur’an menjadi 7 bagian dengan tujuan penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu minggu). Kedua jenis pembagian ini tidak memiliki hubungan dengan pembagian subyek bahasan tertentu.
Menurut ukuran surat Al-Qur’an

Dari segi panjang-pendeknya, surat-surat di dalam Al-Qur’an terbagi menjadi empat bagian:

    As Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus
    Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu’min
    Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr
    Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas

Denpasar 20 Februari 2013

H.FUAD LATIEF DALAM KENANGAN


Hari ini tanggal 19 Februari 2013.tepat 1 bulan meninggalnya Kakung,tak terasa waktu bergulir begitu cepat,meninggalkan semua kenangan tentang Almarhum Kakung. Jika melihat Foto ini yang aku ambil saat Lebaran kemarin rasanya tidak pernah percaya bahwa Kakung akan meninggal secepat ini.masih aku ingat seperti biasa saat Lebaran seusai Sholat Ied,semua berkumpul di Rumah Kakung,Anak,cucu,semua Handai Taulan juga kerabat,tetangga dll,semua berkumpul dirumah Kakung,
karena semua ingin paling pertama sujud dan mencium tangan Kakung dan Uti.untuk meminta maaf di hari yang suci. Kakung selalu ber kharisma,duduk berdua Uti,untuk menerima sungkem dari kami semua,hujan tangis selalu menyertai prosesi ini,entah kenapa suasana sungkem Lebaran ini selalu luar biasa,penuh dengan keharuan,kelegaan juga kesedihan,dan ternyata lebaran tahun 2012 ini adalah lebaran terakhir kami bersama Kakung,
Tahun depan kami semua bakal kehilangan moment seperti ini karena sudah tidak ada lagi kakung bersama kami. Masih terabayang jelas dibenakku,moment saat bersimpuh di depan Kakung dan Uti,menghaturkan "selamat Hari raya iedhul fitri"menangis sambil minta maaf atas semua kesalahan yang telah saya perbuat,dan selalu saja dari tahun ke tahun setiap kali Lebaran,kakung tidak pernah menjawab maaf karena beliau dalam setiap kesempatan selalu memaafkan kami anak-anaknya,yang selalu ditekankan kakung setiap kali Lebaran adalah tentang pentingnya menjaga Ibadah Sholat,puasa,dan selalu beliau bilang terima kasih karena saya sayang sama istri dan anak2. Entahlah yang pasti sayang sama anak dan istri adalah hal yang biasa buat seorang suami,tapi tidak tahu kenapa setiap tahun pada saat moment sungkem lebaran selalu saja itu yang ditekankan Kakung

                                               (Kakung Dan Uti,siap-siap menerima sungkem dari anak dan cucu)

Entah pesan ini juga disampaikan ke anak-anak yang lain apa tidak,saya tidak pernah tahu,yang jelas selama saya menjadi anak mantu Kakung tiap sungkem lebaran selalu itu yang beliau sampaikan biasanya sambil meluk dan mengusap kepalaku..
                                                   (Antri sungkem Kakung-Uti,sayang gambarnya kabur )

Kenangan indah bersama kakung teramat banyak untuk di ceritakan,banyak hal berharga yang saya petik dari beliau selama menjadi anak menantunya,

Kakung banyak memberi contoh langsung ketimbang menasehati anak-anaknya,juga adik-adiknya,yang masih saya ingat adalah keteguhan sifat kakung dalam memegang prinsip,baik prinsip agama,kemasyarakatan maupun politik.
Kakung setelah pensiun dari PNS adalah seorang Politikus partai Golkar,waktu itu di awal reformasi saat Rezim Orde Baru tumbang dan banyak bermunculan partai baru,termasuk berdirinya PAN yang digagas Bapak Amien Rais,Kakung sempat mengalami dilema,disatu sisi Kakung adalah Kader Partai Golkar dan  saat itu juga jadi Caleg Golkar,disisi yang lain Kakung adalah pengurus Daerah Muhammadiyah,Saat itu PAN nyaris menjadi seperti partainya orang Muhammadiyah,atau Muhammadiyah adalah PAN.

Masyarakat Wanadadi yang hampir 100 % warga Muhammadiyah tentunya sebagian besar banyak yang jadi simpatisan PAN,saat itulah Kakung menunjukan kematangan dalam berpolitik,satu hal yang jarang dimiliki oleh politisi-politisi muda yang banyak bermunculan karena akibat munculnya partai-partai baru,apalagi saat itu Golkar adalah musuh bersama dan partai yang jadi sasaran hujatan karena merupakan partainya Ode Baru.kita anak-anaknya Kakung kadang suka emosional kalau ada yang menghujat Kakung saat itu,tapi kakung selalu bisa meredam agar tidak sampai terjadi sesuatu yang fatal bagi kehidupan bermasyarakat hanya karena masalah partai.dan pada akhirnya ketika Pemilu sudah berlangsung,kakung meskipun gagal menjadi anggauta dewan saat itu tapi dari segi politik Kakung menang karena kalangan PAN tetap menghargai beliau dan tetap menganggap Kakung sebagai penasehat meskipun berada diluar jalur Partai,saya masih ingat ketika ada acara PAN di Semarang saya sama kakung berangkat pakai Mobil Carry tua th 85 ikut konvoi dari Banjarnegara sampai Semarang tanpa rasa takut meskipun resikonya kalau ada orang Golkar tahu mungkin akan jadi masalah.

Dalam beberapa kali Pilkada Banjarnegara Kakung selalu dijadikan rujukan,kemana pilihan Kakung itu yang akan diikuti Masyarakat,karena orang selalu menilai pilihan Kakung pasti yang terbaik.
Hal-hal lain dari kakung yang selalu jadi rujukan masyarakat adalah saat penentuan Hari Idhul Fitri dan Idhul Adha,jika ada perbedaan waktu antara pemerintah dan Muhammadiyah pasti orang menunggu keputusan kakung kapan waktu untuk Sholat Ied.
Ada kebanggan tersendiri ketika menjadi bagian dari keluarga besar H.Fuad Latief,kebanggan sebagai anak,juga kebanggaan sebagai orang yang bisa mendampingi kakung ketika melakukan aktifitas,baik sosial maupun keagamaan,sayang sejak saya kembali merantau ke Denpasar sudah tidak bisa mendampingi Kakung,menjadi sopir kakung untuk ceramah keseluruh pelosok Banjarnegara,

Kenangan terakhir bersama kakung adalah menjadi makmum sholat subuh Kakung di Mushola SPBU di Kretek Wonosobo saat mengantar Kakung berobat ke Jogjakarta,saat itu saya,istri saya dan adik Ipar saya menjadi orang terakhir yang Sholat di imami Kakung,masih banyak hal yang menjadi kenangan saya bersama Kakung,yang pasti semuanya akan menjadi kenangan juga jadi pelajaran yang sangat berharga dan tidak ternilai harganya,akhirnya kami semua yang ditinggalkan akan tetap mengenang kakung dan menjaga amanahnya sampai kelak menyusul Kakung menghadap Sang Khalik.

Denpasar 19 Februari 2013.


Selamat Jalan Kakung





Hari itu Jumat tgl 18 Januari 2013,aku terbangun dari tidur dengan hati yang diliputi kesedihan,entah apa sebabnya,tapi bayangan kakung yang sedang tergolek sakit,melawan kanker kelenjar getah bening yang kakung derita sejak 7 bulan yang lalu seperti tergambar dipelupuk mata.
Kakung adalah panggilan kesayangan untuk Bapak mertuaku H.Fuad Latief,panggilan kesayangan dari cucu-cucu beliau,termasuk anak-anakku,sehingga kami anak menantunya ikut memanggil beliau dengan panggilan Kakung ( Mbah kakung ).
Beberapa hari yang lalu aku sempat pulang ke desaku di Wanadadi kabupaten Banjarnegara-Jawa Tengah,untuk menengok beliau dan sempat ikut membawa kakung berobat ke Rumah Sakit Sarjito Jogyakarta,saat itu semangat hidup Kakung masih sangat tinggi,beliau senang sekali ketika kami membawa beliau berobat dan melakukan Kemoterapi,padahal secara medis kondisi kanker Kakung saat itu sudah Stadium akhir,Dokter yang menangani Kakung juga sebenarnya sudah mengisyaratkan bahwa sudah tidak ada gunanya melakukan tindakan apapun untuk Kakung,hanya mungkin karena alas an etika kedokteran maka masih dilakukan tindakan kemoterapi selama 5 hari berturut-turut.
Karena aku harus kembali bekerja di Denpasar maka dengan berat hati harus meninggalkan Kakung yang sakit,dengan satu pesan ke Istriku apapun yang terjadi sama Kakung nanti untuk member kabar secepatnya.dan hari ini Jumat tanggal 18 Januari 2013 jam 8 pagi Istriku telpon,mengabarkan kondisi Kakung yang sempat kritis sebelumnya,Istriku memintaku untuk segera pulang.
Jam 3 sore aku berangkat pulang dan sampai di Jogjakarta 1 jam berikutnya,sambil menunggu Travel yang akan membawaku ke Banjarnegara,pikiranku tak pernah lepas dari Kakung,aku tahu Kakung sangat menderita dengan sakitnya,tidak terbayangkan betapa sakitnya Kakung,bahkan dalam doa Beliau sampai memohon kepada Allah Swt,agar anak-anak dan cucu-cucunya jangan sampai mengalami sakit seperti Kakung,tanpa sadar aku menitikan air mata.
Sosok Kakung bagiku bukan Cuma sekedar Bapak Mertua,tapi jauh lebih dari itu,Kakung punya arti yang sangat besar dalam hidupku,sejak aku menikah dengan Istriku pada tanggal 4 Januari 1994,beliau menganggap aku seperti anak sendiri,kasih sayangnya ke kami dan keluargaku sangat tulus dan luar biasa,dulu ketika  masih tinggal di Bali sama Istriku,Kakung sering menengok kami di Bali,bahkan saking sayangnya ke Istriku ketika Istriku hamil anak pertama dan sakit-sakitan karena ngidam,Kakung membawa pulang Istriku agar bisa dirawat dirumah,rupanya beliau tidak tega anaknya sakit dirantau sementara kondisi ekonomi kami waktu itu belum mapan sama sekali.
Banyak kenangan indah bersama Kakung,akan aku tulis nanti pada tulisan berikutnya.yang pasti saat ini aku sangat merasa kehilangan sosok Ayah yang luar biasa,sosok kakek yang penuh cinta kasih untuk cu-cunya.
Jam 22 WIB aku sampai dirumah,tidak sabar rasanya untuk segera melihat kakung,dan seperti yang sudah kuduga aku melihat Kakung sudah sangat lemah,bahkan ketika aku bilang “Kung  Bowo sudah Pulang” tidak ada reaksi sama sekali,tapi aku yakin beliau tahu aku pulang,aku menantu beliau yang teramat sering mengecewakan Kakung,aku merasa saat itu begitu sedih dan merasa berdosa pada Kakung,sampai pada kondisi Kakung saat ini aku belum pernah merasa menjadi anak yang baik,anak yang berbakti pada orang tuanya,anak yang memberi kebanggaan pada Kakung,pada saat-saat tertentu malah aku merasa tidak pantas untuk menjadi anaknya.
Kakung seorang Ulama besar,sosok Kyai yang sangat dihormati,sosok yang sangat sholeh dan amanah,apapun yang beliau lakukan adalah semua untuk kemaslahatan Umat,untuk kebaikan semua orang,siapapun beliau rangkul,tidak peduli miskin atau kaya,sementara aku sampai hari ini merasa bukan menjadi anak yang baik dalam segala hal,dari segi ekonomi aku belum mapan,dari segi agama aku bukan orang yang taat,bahkan tiap kali ketemu Kakung beliau selalu berpesan agar jangan melupakan Sholat,karena beliau tahu persis siapa dan bagaimana aku.

Sekarang ketika bersimpuh di depan Kakung yang bergolek tanpa daya,diujung keberangkatan kakung menghadap sang Khalik,aku merasa diri ini benar-benar kotor,bahkan aku harus tersendat ketika membaca Surah Yassin untuk mengantar Kakung,apakah Kakung Bahagia atau sedih melihat dan mendengar anak mantunya yang satu ini,yang penuh dosa ini berusaha untuk mengantar beliau pulang menghadap Allah Swt dengan bacaan surat Yassin yang belum tentu benar Tajwidnya,tapi aku percaya Kakung bahagia,aku percaya siapapun diriku kakung sangat mengasihiku,seperti yang selalu beliau bilang bahwa Kakung sangat bangga ke aku karena aku sangat mencintai dan sayang pada anak-anak dan Istriku.
Dan ketika saatnya tiba,semua berkumpul,anak-anak ,menantu-menantu,dan semua cucu-cucu kakung mengelilingi pembaringan,lantunan doa,bacaan Alquran,sholawat Nabi dan bacaan Asmaul Husna bergema tiada henti dari kami semua untuk kakung tercinta,dengan derai airmata dan teriakan takbir kami antar Kakung memenuhi panggilan sang Maha pencipta Allah Swt,tarikan nafas Kakung yang terakhir mengakhiri semua penderitaan dan kesakitan kakung atas penyakit yang dideritanya.”Inalillahi Wainalilahi Rojiun” dan Subhanallah kami semua melihat,kami semua menyaksikan bukti kebesaran Allah terhadap hambanya yang Sholeh,hambanya yang selalu taat menjalankan semua perintah dan menjauhi semua larangan Allah,sebuah kematian yang indah,kami melihat wajah Kakung seperti muda kembali,hidungnya tertarik seperti mancung,wajahnya bercahaya dan kami melihat wajah kakung begitu gagahnya seperti masa mudanya dulu.sakit yang beliau derita semoga telah menggugurkan semua dosa-dosa kakung seingga ketika Kakung menghadap Allah Swt  dengan wajah yang berseri karena telah telah tahu tempat terbaik disisi Allah menantinya.
Tidak ada jerit tangis berlebihan mengiringi hembusan nafas terakhir Kakung,semua anak-anak dan cucunya telah ikhlas  melepas kepergian Kakung,kami semua sayang Kakung tapi Allah juga sayang Kakung ,hambanya yang telah banyak berbuat untuk agama,menyebarkan Islam,membimbing umat menuju jalan yang lurus,berdakwah tanpa kenal lelah,menyayangi dan mencintai anak yatim juga banyak hal yang sudah Kakung perbuat untuk keluarga,untuk tetangga,saudara,adik-adiknya,sahabat-sahabatnya,bahkan orang-orang yang Kakung tidak kenal tapi senang mendengarkan ceramah-ceramah Kakung di pengajian-pengajian,diperingatan hari-hari besar Islam.juga Kakung adalah favorit bagi pasangan pengantin yang menikah,karena ketika memberikan Khutbah Nikah Kakung dengan gaya bahasa yang menyenangkan dan penuh humor,hingga membuat orang betah mendengarkan ceramah Kakung.
Anakku Punggawa Fajar yang paling merasa kehilangan Kakung,sempat pingsan karena menahan kesedihan,selama Kakung sakit Ega (panggilan Punggawa Fajar ) termasuk  cucu yang paling rajin menjaga Kakung,mijiti telapak kaki kakung.
Ketika masih sehat juga Kakung sangat perhatian ke Ega,hingga wajar kalau Ega merasa begitu kehilangan Kakung.
Hari ini Sabtu tanggal 19 Januari 2013 Kakung berpulang menghadap sang Maha Pencipta,lautan manusia mengantar Kakung keperistirahatanya yang terakhir,tak terhitung jumlah pelayat yang bergantian men Sholati Kakung,dari Ba’da Subuh Jenazah Kakung disemayamkan di Masjid,dan sejak itu sampai diberangkatkan kepemakaman hampir tidak pernah berhenti orang melakukan sholat Jenazah untuk Kakung.
Penghormatan yang pantas untuk Kakung,Ribuan orang,masyarakat biasa sampai pejabat pemerintah Kabupaten ikut melepas Kakung ke pemakaman,sebuah pengakuan dari masyarakat bahwa banyak yang merasa sangat kehilangan dengan meninggalnya Kakung,banyak yang merasa kehilangan panutan,nasehat-nasehat kakung dan tempat bertanya bagi orang yang punya masalah.
Akhirnya kami harus berpisah untuk selamanya dengan Kakung,selamat jalan Kakung,kami semua menyayangi Kakung,menghormati Kakung dan bangga menjadi Anak-anak dan Cucu Kakung,kami akan berusaha untuk memenuhi semua wasiat kakung,Nasehat-nasehat Kakung,apa yang sudah Kakung contohkan ke kami semua,akan kami tiru,akan kami jalankan semua ajaran Kakung,tentang Silaturahmi,tentang menyayangi Anak yatim,tentang menyayangi dan ngalah serta ngayomi saudara,tentang Sholat,sedekah,ngaji dan semuanya yang Kakung ajarkan lewat perbuatan dan contoh langsung.maafkan kami Kakung,dulu kami sering kesal ketika Kakung mengajak kami,silaturahmi,kondangan kemana-mana ketempat orang-orang yang tidak kami kenal,atau saudara jauh yang tinggal dipucuk gunung,dipelosok-pelosok desa,yang menurut kami hanya membuang waktu dan biaya,tapi sekarang mata hati kami terbuka kung,inilah pelajaran Silturahmi yang sebenarnya yang Kakung ajarkan,dan hasilnya ketika Kakung meninggal semua saudara,kerabat,kenalan,datang mendoakan kakung,bahkan sampai 7 hari meninggalnya Kakung tamu terus berdatangan untuk takziyah,sekali lagi Kung,kami semua mohon maaf Kung,dan terima kasih sudah mendapat pelajaran yang begitu banyak dari Kakung,bukan hanya sekedar ceramah,nasehat,kata-kata tapi pelajaran yang luar biasa langsung dari kakung,pelajaran hidup yang tidak akan kami dapatkan disekolah setinggi apapun.

Ya Allah Ya Karim,terimalah semua amal ibadah Ayah,kakek kami,tempatkanlah beliau disisi Engkau Ya Allah,ampuni semua kesalahan Beliau Ya Allah..amin Ya Roballalamin.
 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 PRASASTI |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net